di antara seabrek hal-hal favorit, salah satu di antaranya adalah film jaman dulu alias film lawas. sepertinya karna memang dari masih kecil dulu saya udah sering dicekokin sama yang jadul2 (musik, buku, mainan, dsb), jadilah ahirnya saya suka segala sesuatu yang jadul, termasuk film-film jadul. film jadul? seperti yang kita semua tau (mendingan sekarang nyamain suara dulu kali ya, haha), film jadul yang saya maksud di sini adalah film yang diproduksi dan juga dirilis berpuluh2 tahun yang lalu, antara 30 sampai 70 tahun yang lalu. film jadul yang saya maksud di sini adalah film jadul dari luar negeri, yang umumnya (hampir semua yang saya suka) bergenre romantis alias cerita cinta lalala. haha. film2 jadul yang selama ini saya tonton biasanya punya ciri2 yang khas, yang umumnya juga dimiliki sama film-film jadul lainnya. biasanya, durasi film jadul bisa dibilang (sangat) agak lama, kalo dibandingkan sama film jaman sekarang yang biasanya cuma sekitar 2-3 jam. film jadul bisa sampe 4-5 jam. dan kenapa lama sekali? saya iseng menarik kesimpulan dari hampir setiap film jadul yang saya tonton, yaitu karna di tengah-tengah film jadul ini biasanya penonton disuguhi oleh konflik2 yang (terkadang) kurang nyambung sama inti jalan ceritanya. biasanya di tengah2 film, jalan ceritanya suka agak bleber, ya meskipun kalo dihubung2kan sih masih nyambung2 juga sama inti jalan cerita. ya kurang lebih mendukung inti cerita. tapi menjelang akhir film, jalan ceritanya kembali lagi ke jalan yang benar. hehe. seperti yang udah disebut di atas tadi, biasanya film jadul masih banyak yang belum berwarna, alias masih film hitam-putih. tapi umumnya film tahun 1960an ke atas udah banyak yang berwarna, meskipun hasil warna dan ketajaman film masih sangat2 jauh kalo dibandingkan film jaman sekarang. proses perekamannya pun belum digital seperti sekarang, masih manual dengan menggunakan berbagai macam peralatan filming yang saya sendiri juga ngga ngerti. beberapa di antara film2 jadul bergenre romantic ini masih banyak yang mengangkat tema tentang konflik rakyat jelata - bangsawan/darah biru, ataw lain2nya yang masih nyangkut2 ke status sosial dalam masyarakat. hee.. sebenernya film jaman sekarang juga nyambung2 ke situ sih ya. apalagi sinetron2 indonesia, erat banget kayanya sama tema yang satu ini. tapi, tetep aja, apapun subtema yang diangkat, tema utamanya tetep; it's (mostly) about love. film jadul romantis biasanya agak lebay. ngga to the point, cenderung didramatisasi. tapi justru (lagi2 subjektif menurut saya) di situ serunya. buat orang melankolis, film jadul romantis mungkin adalah salah satu genre film yang tepat untuk ditonton. "i love you" di film jadul romantis ini bisa dijadiin dialog yang sangaaaat panjang hanya dalam suatu bagian adegan film. menjabarkan "i love you" dengan panjang bangettt hampir di tiap romantic scene yang ada dalam film. dan kalo boleh dibilang, agak gombal juga sedikit. tapi gombalnya film jadul bisa dimaafkan, karna lebih terkesan naif, polos, dan jujur. lagi2 pandangan subjektif saya. hehe. yang paling saya suka dari film jadul... yep, soundtracks-nya. lagu2 yang umumnya dipake buat jadi soundtrack film jadul biasanya dibuat dengan sangat niat; lagunya panjang, liriknya macem2 (kadang2 lirik lagunya pun jadi berasa kayak dialog! saking panjang dan hebohnya lirik tsb), dan seringkali make orkestra sebagai melodi dari lagu2 tsb. bahkan ngga jarang juga, beberapa film jadul ada yang berjenis film musikal, alias film dan musik diramu menjadi satu.. sebut saja misalnya, yang pastinya udah pada tau; The Sound of Music. keniatan penggunaan musik dalam film ini bisa juga diliat dari beberapa film jadul di mana pemeran utama biasanya dapat banyak porsi nyanyi dalam film, tapi kadang si pemeran utama ini ngga bisa nyanyi (bukan penyanyi), sampe akhirnya dibela2in si pemeran utama ini men-dubbing suara penyanyi aslinya, supaya terlihat bener2 nyanyi di film. sangat niat, dan di sini bisa diliat juga betapa musik berpengaruh besar buat film jaman dulu. romantic movie + oldies + music... what a combination! kombinasi film + musik ini juga ngga bisa dipisahin sama yang namanya tarian. yup, hampir semua film jadul romantis musikal menggunakan tarian di hampir setiap bagian filmnya, terutama bagian pas ada nyanyi2nya. menyenangkan dan refreshing buat yang menonton pastinya. tarian yang kadang dipake juga lucu dan fresh, para pemeran prianya make jas rapih dan pemeran wanitanya make (long) vintage dress ala Mary Poppins di film Mary Poppins ataw Eliza Doolittle di film My Fair Lady. sering juga menari rame2, dengan pemeran2 pembantu yang ngga secara langsung terlibat dalam inti jalan cerita. misalnya kayak di film My Fair Lady; pemeran utama menari bersama2 sesama pedagang kaki lima dan penjual bunga, ataw di Hello, Dolly!; pemeran-pemeran utama mengajak seisi kota menari bersama dengan latar lagu 'Put On Your Sunday Clothes'. adegan dalam film yang sangat menyenangkan (lagi2 subjektif hehe), coba kalo kehidupan nyata bisa se-fun itu :) belum banyak film jadul yang pernah saya tonton, mungkin baru 1% dari sekian banyak film jadul yang ada. hehe. film-film yang buat saya sangat2 berkesan ada beberapa, dan ngga semuanya bergenre romantic; Breakfast At Tiffany's, Roman Holiday, Hello, Dolly!, Mary Poppins, My Fair Lady, A Hard Day's Night (karna ada beatles-nya :p hehe), Melody, The Way We Were... tiba2 jadi pengen ngereview satu per satu di sini huehe, next time pengen. hehe. dan sekarang masih dalam tahap hunting film2 jadul bareng keluarga. sulit juga nyari2 film jadul di bandung.. btw di sini banyak banget info dan list A-Z classic movies. and again... jadul is good. Labels: film review |
home profile Hello! My name is Yttria. Here's where I share some of my photoworks, sketches, stories and quick thoughts. Some are just doodles and mumbles. Hope you enjoy it. content
» architecture» artsy | design » crafting | handmade » good words » landscape » music » pattern | texture » 35mm photography » photography » book | readings » sketching » the beatles » traveling » random links
craft \ handmade In progress! flickr
friends
Adlina Hasna MunawarAfina Raditya Andru Putra Twinanda Aqmarina Andira Astri Endawati Astri Widoretno Dina Rismala Eliza Viandrayani Aziz Grafitya Ariwahjoedi Hersanti Eko Ratnaningrum Lakhsmita Indira M. Khanif Nudiyanto Medria Shekar Rani Muloyoung Nadiya Rahmah Nadia Shevila Thohari Oka Kuswandi Rahman Andra Wijaya Raisa Tjarinto Rosi Destiani Salma Dwikartika Seramika Ariwahjoedi Siti Suci Printiasti Taqisthi Viona archives
patterns of the day ♥
///
credits
Blog stats from Statcounter.Background image from Pinterest. © Yttria A. 2020 |
Breakfast @ Tiffany's ---> OF COURSE MY FAVE OF ALL TIME!!!
The Sound of Music ---> udah hatam sekitar ratusan kali... hehehe xD
Melody ---> pernah nonton di TVRI apa RCTI ya jaman duluuu banget... really sweet.
The Way We Were ---> susaaaaah banget nyari film ini, tapi saya punya lagunya!! :))
"Memories
Light the corners of my mind
Misty watercolor memories
Of the way we were
Scattered pictures
Of the smiles we left behind
Smiles we gave to one another
For the way we were"
Mary Poppins ---> lucuuu!
My Fair Lady ---> apapun yg ada Audrey Hepburn-nya, I LOVE!
A Hard Day's Night ---> it's The Beatles, come on...
hihi udah nyangka mita pasti tau semuanya! ;) lagu the way we were, suka banget.. i could cry when i heard it. :') sad ending..
Post a Comment